Read more »
KARAKTEISTIK DAN KEUNGGULANYA
Dilansir dari laman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali (Distanpangan Bali), sapi Bali merupakan sapi asli dan murni Indonesia, merupakan keturunan asli banteng (Bibos banteng) yang telah didomestikasi sejak zaman prasejarah 3500 SM. Dinamakan sapi Bali karena gen asli sapi ini berasal dari pulau Bali, kemudian menyebar luas ke daerah Asia Tenggara.
"Sapi Bali itu sapi unik, sudah menjadi keistimewaan. Kemudian ada jalak Bali, hanya Bali yang punya. Nah itulah keunikan-keunikan Bali, jadi yang membuat orang senang kembali menikmati Bali itu karena keunikannya," jelas pria kelahiran Juli 1955 tersebut.
Nah, tentu detikers penasaran dengan ciri, karakteristik, dan keunggulan sapi Bali, kan? Simak berikut penjelasan seputar karakteristik hewan berukuran besar ini.
Ciri dan Karakteristik Sapi Bali
Dr Ir Ni Made Ayu Gemuh Rasa Astiti MP dalam bukunya yang berjudul Sapi Bali dan Pemasarannya menjelaskan bahwa Sapi Bali berasal dari group Bibovine (Bos Sondaicus, Bos javanicus, Bibos banteng). Sapi Bali sebagai salah satu bangsa (rumpun) sapi asli Indonesia yang memiliki beberapa keunggulan.
Sapi Bali saat ini telah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Populasi sapi Bali terbanyak ada di asalnya yakni Provinsi Bali, kemudian diikuti Sulawesi Selatan, dan NTT. Sapi Bali telah dikembangkan di Bali sejak dahulu kala dan telah diyakini keunggulannya dibandingkan dengan sapi-sapi lokal lainnya, sehingga dipandang sebagai kekayaan nasional yang patut dijaga kelestariannya.
Keunggulan-keunggulan tersebut membuat sapi Bali dilestarikan secara genetis maupun populasinya. Bali merupakan satu-satunya wilayah yang mempunyai genetik murni sapi Bali sebab hewan ternak ini tidak dikawin-silangkan dengan sapi ras atau bangsa lain.
Cara pemeliharaannya pun khusus, beberapa caranya yakni dibedakan antara yang dikandangkan terus-menerus, yang digembalakan pada areal tertentu, atau cara pemeliharaan dengan kombinasi kedua cara pemeliharaan tersebut.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali menyebut jika ditinjau dari sejarahnya, sapi merupakan hewan ternak yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat petani di Bali. Petani memeliharanya untuk membajak sawah dan tegalan, serta menghasilkan pupuk kandang yang berguna untuk mengembalikan kesuburan tanah pertanian.
Ciri-ciri sapi Bali yakni sebagai berikut:
- Bentuk badan yang kompak padat, sintal, dan tidak berpunuk, seolah-olah tidak bergelambir.
- Warna bulu badan sapi betina dan pedet atau godel jantan maupun betina berwarna merah bata, sedangkan sapi jantan berwarna hitam. Perubahan warna terjadi mulai pedet jantan berumur 1,5 tahun dan menjadi hitam mulus pada umur 3 tahun. Warna hitam dapat berubah menjadi coklat tua atau merah bata kembali apabila sapi bali jantan itu dikebiri, yang disebabkan pengaruh hormon testosterone.
- Keempat tungkainya berwarna putih seolah-olah sapi memakai kaos kaki putih (white stocking) dan warna putih juga di bagian pantat berbentuk seperti cermin (white mirror). Warna bulu putih juga dijumpai pada bibir atas/bawah, perut, ujung ekor, dan tepi daun telinga. Kadang-kadang bulu putih terdapat di antara bulu yang coklat (bintik-bintik putih), tapi ini masuk pada kelainan.
- Cermin hidung (moncong), kuku, dan ujung ekor berwarna hitam.
- Di tengah-tengah punggungnya ada bulu hitam membentuk garis memanjang dari gumba sampai ke ujung ekor. Garis ini dinamai garis belut kebanyakan petani menyebutnya tulang lindung (dalam bahasa Bali).
- Bulu sapi bali dapat dikatakan bagus (halus) pendek-pendek, licin, dan mengkilap. Kulitnya berpigmen dan halus.
- Ukuran badan berukuran sedang dan bentuk badan memanjang.
- Kepala lebar dan pendek dengan dahi datar, telinga berukuran sedang dan berdiri.
- Badan padat dengan dada yang dalam. Kakinya ramping, agak pendek menyerupai kaki kerbau.
- Tanduk pada sapi jantan tumbuh agak ke bagian luar kepala, sebaliknya untuk jenis sapi betina tumbuh ke bagian dalam.
- Sapi Bali memiliki bentuk yang relatif persegi dan simetris. Bentuk tubuh membesar ke arah depan, menunjukkan kesamaannya bahwa sapi bali berasal dari banteng liar namun dengan ukuran lebih kecil dari banteng.
Disamping ciri-ciri umum di atas, sapi Bali juga ditemukan beberapa pola warna yang menyimpang seperti dikemukakan oleh W Hardjosubroto dan JM Astuti dalam buku Membudidayakan Sapi Bali:
- Sapi Tutul adalah sapi Bali yang bertutul-tutul pada bagian tubuhnya.
- Sapi Panjut adalah sapi Bali yang ujung ekornya berwarna putih.
- Sapi Cundang adalah sapi Bali yang di dahinya berwarna putih
- Sapi Bang adalah sapi Bali yang kaos putih pada kakinya berwarna merah.
- Sapi Injin adalah sapi Bali yang bulu tubuhnya hitam sejak kecil dan warna bulu telinga bagian dalam juga hitam. Meskipun sudah dikebiri tidak terjadi perubahan warna.
- Sapi Mores adalah sapi Bali dibagian bawah perut terdapat warna hitam dan merah.
Keunggulan Sapi Bali
Sapi bali yang merupakan domestikasi dari banteng, sudah dikenal keunggulannya secara internasional. Sapi ini diakui oleh dunia sebagai sapi ras asli Indonesia dan disebut Bali cattle. Berikut beberapa keunggulan sapi Bali.
1. Daging Sapi Bali Berkualitas
Dalam buku Beternak Sapi Potong oleh Bambang Agus Murtidjo menyebut karakteristik dan bentuk badan sapi Bali digolongkan sapi pedaging ideal, bahkan nilai mutu dagingnya lebih unggul daripada sapi pedaging Eropa seperti Hereford atau Shortorn.
2. Tingkat Kesuburan Sapi Bali Tinggi
Zainal Abidin dalam buku Penggemukan Sapi Potong Edisi Revisi juga menjelaskan bahwa sapi Bali memiliki tingkat kesuburan sangat tinggi, bahkan mempunyai kemampuan reproduksi terbaik diantara sapi-sapi lokal di Indonesia.
3. Sering Terjadi Kelahiran Kembar
Drh Ni Wajan Leestyawati, Penyuluh Pertanian Utama dalam laman Distanpangan Bali menyebut salah satu keunggulan sapi bali adalah sering terjadi kelahiran kembar.
Dalam bulan Juni 2022, telah terjadi kelahiran kembar pada sapi Bali. Kelahiran kembar pertama terjadi di Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Anak lahir kembar jantan dan betina dari seekor induk.
Kelahiran kembar kedua terjadi di Kiadan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Anak kembar, keduanya jantan dengan berat 16 kg dan 17 kg. Kedua induk kawin dengan kawin suntik atau inseminasi buatan (IB). Beberapa tahun yang lalu bahkan terjadi kelahiran kembar tiga di Kabupaten Klungkung.
4. Bisa Beradaptasi di Seluruh Kondisi Tropis
Keunggulan dalam beradaptasi pada hampir seluruh kondisi tropis di Indonesia membuatnya terkenal sebagai sapi dengan julukan "sapi perintis". Keunggulan lainnya adalah tetap produktif pada kondisi lingkungan baru tempat ia dipelihara, dengan tetap mempunyai tingkat reproduksi dan pertumbuhan serta kondisi tubuh yang baik.
Dalam laman Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor (LPPM IPB), Ronny Rachman Noor menyebut sapi Bali di lingkungan marjinal seperti di Kalimantan Tengah misalnya, dapat dengan mudah merubah pola makannya dari rumput-rumputan ke pakis-pakisan yang banyak terdapat di daerah rawa.
Guru Besar Pemuliaan dan Genetika Fakultas Peternakan IPB tersebut juga membandingkan Sapi PO (Peranakan Ongole) tidak dapat bertahan dalam kondisi dimana rumput tidak tersedia.
"Tidak banyak bangsa sapi lain di dunia yang memiliki kemampuan seperti ini. Pada kondisi yang marjinal sekalipun, sapi Bali masih dapat bertahan hidup, bereproduksi, dan menghasilkan daging dengan kualitas tinggi. Persentase karkasnya mungkin yang tertinggi di dunia," tulisnya.
5. Sapi dengan Keunikan Perubahan Warna
Sapi Bali merupakan satu-satunya sapi domestik yang warna jantan dan betinanya sama pada saat lahir, tapi berbeda pada saat dewasa. Pada saat lahir sampai menjelang dewasa, sapi Bali jantan dan betina memiliki warna yang sama, yaitu merah bata dengan bagian kaki bawah dan daerah sekitar pantat yang berwarna putih.
Setelah memasuki masa dewasa, sapi jantan berubah warnanya menjadi merah kehitaman dengan ujung kaki dan pantat tetap berwarna putih. Perubahan warna ini disebabkan oleh mulai aktifnya hormon jantan.
Dalam istilah genetika, fenomena ini dikenal sebagai sexual dimorphism yaitu suatu keadaan yang dapat membedakan antara jantan dengan betina.
6. Sapi Domestik yang Nenek Moyangnya Masih Hidup
Sapi Bali merupakan keturunan langsung dari banteng. Hewan banteng pada saat ini masih hidup dan dapat dijumpai di Taman Nasional di Ujung Kulon dan Baluran. Kebanyakan bangsa sapi di dunia, nenek moyangnya sudah punah.
7. Memiliki Penanda HEL9 dan INRA35 DNA Mikrosatelit
Berdasarkan hasil analisa DNA sapi Bali, terdapat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh bangsa sapi lain di dunia, yaitu marker DNA mikrosatelit HEL9 dan INRA035. Hasil analisa DNA ini menegaskan kembali bahwa sapi Bali ini merupakan Bangsa sapi yang unik.
8. Satu-satunya Bangsa Sapi dengan Penyakit Khusus
Ada penyakit khas yang hanya menyerang sapi Bali, yaitu penyakit Jembrana. Ciri penyakit ini ialah pendarahan yang akut dan menyebabkan kematian. Sampai saat ini belum ditemukan obat yang tepat, namun kejadian ini sangat jarang terjadi dan dapat dicegah dengan pemeliharaan yang baik.
price/Rp27,300,000.00 off/-0% size/371 s.d 410 Kg
0 Reviews